Kamis, 25 Desember 2014

Artikel Remaja Rohis

Cinta pada Pandangan Pertama?
atau
Cinta pada Pandangan Hawa Nafsu?

(Love at First Sight? Or Love at Lust Sight?)

Hallo guys!! kali ini Ulfah posting artikel yang sangat penting untuk kehidupan cinta para remaja sekarang. Sebelumya kalian bingung dengan pertanyaannya atau bingung bagaimana cara membedakannya? Oke sip, ulfah bakalan kasih tau pendapat dan jawaban yang selama ini ulfah juga cari kebenarannya dan faktanya hehe

Love at first sight?
Apakah ada?
Oke kalian bisa langsung jawab sendiri dan tentunya tanpa berfikir panjang hehe tapi apakah jawaban kalian akan berubah atau tetap sesuai dengan prinsip kalian haha prinsip kayak kehidupan aja harus punya prinsip hehe
Oke ini pengalaman ulfah sendiri nih. Pernah Ulfah berfikir kalo cinta pada pandangan pertama itu
nyata tapi lama kelamaan labil nih ulfah haha walaupun emang hari-hari pertama, hari selanjutnya, lusanya pun masih keinget tuh sosok si dia hehe. Tapi, kalo sampe berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bertahun-tahun i think that feel is nothing, why?
Because i can forget it, i can forget my love at first sight. Ulfah bingung dan saat cari tahu ke google, liat hadist – hadist,  kakak kelas dan ke ustadzah yang islami juga pinter dalam beragama ternyata itu bukan Love at first sight but love at lust sight, ulfah langsung istigfar deh hehe
Tentunya kita harus cari tahu cinta itu apa dan bagaimana cinta itu terjadi. Ulfah simpulkan saja, cinta itu adalah fitrah dan cinta akan terjadi dengan sendirinya yang membutuhkan proses, jika kalian masih bingung maka search  sendiri definisinya ya hehe. Perasaan yang kuat dan romatis saat pertama kali berjumpa itu hanya imajinasi belaka ini kesimpulan dari Geniusbeuty.com, kalian bisa search tuh biar lebih jelas. Apabila di gabungkan dengan syariat islam ketika kita bertemu dengan si cinta pada pandangan pertama hawa nafsu akan keluar dan pasti akan memikirkan tentang kesempurnaannya dan mengagungkannya sehingga kita berfikir sesuatu yang negatif yang akan mengajak kita ke dalam keburukan contohnya seperti ingin tahu, kemudian ingin kenal sampai ada keinginan menjalin hubungan dengan dia. Uppss sampai-sampai lupa tuh sama yang menciptakannya dan kita akan kehilangan fokus sama Yang di Atas, oh iya ini berlaku untuk ukhti maupun akhi loh.
Nah ini nih kesimpulan cerita yang sudah Ulfah ceritakan. Intinya please guys keep your lust!! Sebagaimana kita ketahui hawa nafsu selalu mengajak pada keburukkan. Karena itu, come on tahan keinginan yang keluar agar kita selamat dari hal yang berbau maksiat hehe toh nanti pada saatnya tiba kita akan mendapatkan seseorang yang kita cintai dan mencintai kita dengan di dasarkan cinta karena Alloh SWT dan kelak tentunya kita akan bahagia. Like Imam Al-Ghazali said :
“bahagia terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan”. (Imam Al-Ghazali)
And in Al-Qur’an :
 “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsu, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)”
(Q.S An-Nazi’at:40-41)

Thanks guys you have read my story, it’s all just my opinion and my experience. Selebihnya kalian bisa menyimpulkan pendapat kalian sendiri.



5 komentar:

  1. Bukan seberapa besar perasaanmu dipertamakali melihat, tapi seberapa besar prosesnya yg dilakukan untuk menimbulkan perasaanmu

    BalasHapus
  2. Ya kan kesimpulannya cinta itu timbul melalui proses bukan melalui pandangan pertama

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha memang itu kan kesimpulan dari artikel yg saya buat akhi :)

      Hapus